Saturday, March 2, 2019

Mana yang Benar, Februari atau Pebruari?

Dalam sistem penanggalan Masehi terdapat 12 bulan yang mana salah satu bulannya trdapat 28 hari atau 29 hari. Penulisan yang sering kita temui adalah antara Februari dengan Pebruari.

Mana yang Benar, Februari atau Pebruari?

Lantas, manakah yang merupakan kata baku, Februari atau Pebruari? Dan yang manakah penulisan yang benar, Pebruari atau Februari?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang terdapat disana dan benar adalah Februari dengan huruf f. Sedangkan kata Pebruari tidak terdapat, maka tidak termasuk kata baku.

Arti kata Februari menurut KBBI adalah: bulan kedua tahun Masehi (terdiri dari 28 hari, kecuali pada tahun kabisat, 29 hari)

Jadi bisa disimpulkan kata yang benar dan baku adalah Februari. Dan penulisan yang benar adalah Februari. emoga bermanfaat ya.

Wednesday, January 16, 2019

Mana yang Benar, Kaus atau Kaos?

Dalam beberapa tulisan dan pengucapan, ada kata yang terkadang diucapkan dengan suara yang berbeda namun dengan maskud hati yang sama makna. Padahal, pada dasarnya sangat jauh berbeda. Seperti pada penggunaan kata kaus dengan kaos.

Mana yang Benar, Kaus atau Kaos?

Manakah yang merupakan kata baku, kaus ataupun kaos? Dan yang manakah pencatatan yang benar, kaos ataupun kaus?

Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kedua kata ini tercantum ke dalam kata baku. Hanya saja, penggunaannya berbeda serupa dengan maksudnya. Dengan kata lain, makna kedua kata ini jelas berbeda.

Makna kata kaus dalam KBBI yaitu: busur; kasut; sarung (buat tangan, kaki, dan sebagainya); kain tipis yang tenunannya jarang dan dibuat dari bahan katun ataupun nilon; pakaian yang dibuat dari bahan kaus, misalnya pakaian kaus.

Sedangkan makna kata kaos menurut KBBI merupakan: kondisi kacau-balau. Kata kaos ini bisa jadi  diserap dari bahasa Inggris, chaos, yang mempunyai makna sama.

Jadi bisa disimpulkan kata kaus serta kaos merupakan kata yang benar dan baku. Penulisan yang benar juga yaitu kaos serta kaus.

Apabila kata kaus ataupun kaos yang diartikan merupakan pakaian ataupun sarung kaki, sehingga penulisan yang benar yakni kaus.

Demikian ulasan mengenai kata baku yang benar antara kaus dengan kaos. Semoga ulasan tersebut dapat menambah pengetahuan dalam memperbaiki kosakata.

Monday, January 7, 2019

Mana yang Benar, Pebalap atau Pembalap?

Sering kita dengar ketika ada perlombaan balap motor atau mobil, sang komentator menyebut dengan kata pebalap maupun pembalap. Keduanya terkesan bermakna sama, namun sebenarnya berbeda. 

Mana yang Benar, Pebalap atau Pembalap?

Lantas manakah yang merupakan kata baku, pembalap atau pebalap? Manakah penulisan yang benar, pebalap atau pembalap?

Definisi secara umumnya pebalap atau pembalap merupakan orang yang melakukan balapan. Bila dilihat dari sisi kata bakunya, manakah penulisan yang benar dari kedua kata tersebut?

Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang terdapat dan benar adalah pembalap. Kata pebalap tidak diketemukan atau dikenal dalam KBBI. Jadi kata yang benar dan baku adalah pembalap. Dan penulisan yang benar adalah pembalap.

Arti kata pembalap menurut KBBI adalah: orang turut lomba adu cepat seperti lari, mobil, motor, dan sebagainya.
Contoh penggunaan dalam kalimat.
Rio Haryanto resmi menjadi pembalap tim Manor Racing pada tahun 2016.

Demikian ulasan mengenai kata baku yang tepat antara pebalap dengan pembalap. Semoga dapat menambah pengetahuan kita dalam memperbaiki kosakata baku.

Sunday, December 9, 2018

Mana yang Benar, Cenderamata atau Cinderamata?

Seringkali kita mendengar kata yang salah dengan pengucapan atau penulisan, salah duanya yaitu kata cenderamata dengan cinderamata. Keduanya kadang membuat bingung orang lain.

Definisi kata cenderamata atau cinderamata biasanya dimaknai kenang-kenangan atau oleh-oleh. Bisa jadi tidak ada yang memperdebatkan artinya, hanya saja jika penulisan atau pengucapannya tidak tepat maka jelas akan merubah makna.

Mana yang Benar, Cenderamata atau Cinderamata?

Mana yang Benar, Cenderamata atau Cinderamata?

Lantas bagaimana dengan cara penulisan cenderamata yang benar? Manakah yang benar dari kedua kata tersebut? Pada ulasan kali ini kita akan membahasnya dengan detil.

Sebelum menentukan mana kata yang benar, maka kita harus menentukan terlebih dahulu kata dasar yang benar, cendera atau cindera dan mata. Manakah yang benar, cendera atau cindera?

Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang benar adalah cendera, bukan cindera. Kata cindera tidak ditemukan dalam KBBI.


Arti kata cendera menurut KBBI adalah:
- nyenyak (tidur). Misalkan dalam kalimat: Ratna tidur dengan cendera.
- kekasih atau belahan jiwa.

Nah, dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata yang benar adalah cenderamata, bukan cinderamata.

Bagaimanakan penulisan kata cenderamata yang benar?

Apakah penulisannya dipisah atau disambung? Cara menuliskan cenderamata yang benar yaitu dengan disambung. Cenderamata, bukan cendera mata. Sehingga untuk penulisan kata cenderamata wajib disambung sebab kata ini akan memiliki perubahan makna jika dipisah. Cendera (nyenyak) dan mata.

Contoh penggunaan dalam kalimat.
- Hasan mendapatkan cenderamata berupa boneka singa setelah ia pulang dari Singapura.
- Ayo, berikan cenderamata itu ke Pak Jhoni sebagai tanda terima kasih.

Demikian ulasan mengenai penentuan kata baku yang benar antara cenderamata dengan cinderamata. Semoga pembahasan tersebut dapat menambah wawasan kita dalam memperbaiki kosakata yang sering salah tulis atau salah ucap.

Tuesday, December 4, 2018

Manakah yang Benar, Sekedar atau Sekadar?

Pergeseran waktu membuat kata yang ada pada Bahasa Indonesia terkadang ikut juga bergeser dari kata yang seharusnya. Karena perbedaan dialek dan juga budaya, membuat pergeseran tersebut kian membuat yakin bahwa hal tersebut tak menyalahi ejaan.

Manakah yang Benar, Sekedar atau Sekadar?

Seperti pada kata antara sekedar dengan sekadar. Yang mana merupakan kata baku, sekedar atau sekadar? Dan yang manakah penulisan yang benar, sekadar atau sekedar?

Manakah yang Benar, Sekedar atau Sekadar?

Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang terdapat di KBBI dan benar adalah sekadar, bukan sekedar. Padahal, kita selama ini mungkin sering mengucapkan kata sekedar, namun sebenarnya kata tersebut tidak tepat.

Kenapa bukan sekedar? Sebab dalam KBBI, tidak ditemukan kata kedar. Kata yang terdapat disana adalah kadar. Asal kata dari sekadar adalah kadar.

Maka dapat disimpulkan kembali bahwa kata yang benar dan baku adalah sekadar. Penulisan yang benar adalah sekadar.

Arti kata sekadar menurut KBBI adalah:
  • seperlunya, seadanya, sekadarnya
  • sesuai dengan atau seimbang dengan
  • hanya untuk, misal; sekadar mendapatkan : hanya untuk mendapatkan
Nah... dengan adanya kata dasar kadar tersebut, lantas bagaimana dengan arti kata kadar? Dalam KBBI, terdapat banyak arti kata kadar, antara lain:
  • kuasa, kekuatan
  • ketentuan Tuhan (takdir)
  • untung-malang
  • kodrat, sifat bawaan
  • ukuran untuk menentukan suatu norma
  • isi atau bagian yg tulen (misalnya kadar emas, perak, dll)
  • lebih kurang, kira-kira, sekitar. Misal pengunjung toko itu kadar 100 orang sehari.
  • Isi persentase dari keseluruhan. misal: kadar air, kadar minyak, dll.
Pada bahasa lain misalnya dalam bahasa jawa, ada kata mengadar. Yang artinya adalah tidur di luar rumah, misalnya di halaman, dll. Kadar juga memiliki arti kain tenunan sendiri untuk dipakai sendiri.

Catatan:
Arti kata ala kadarnya adalah menurut kuasa (kemampuan) masing-masing.

Contoh dalam kalimat:
Joko membacakan puisi di depan kelas sekadar untuk menghilangkan rasa suntuknya.

Nah, demikian ulasan mengenai mana yang benar antara sekedar dengan sekadar. Semoga informasi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan Anda dalam menentukan kata yang tepat dan baku.

Sunday, December 2, 2018

Mana yang Benar, Presidentil, Presidensial, atau Presidental?

Dalam sebuah sistem kenegaraan yang dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, ada yang menyebutnya Presidentil, Presidensial, bahkan Presidental. Lantas manakah penulisan yang tepat, presidentil atau presidental? Manakah yang merupakan kata baku, presidentil atau presidensial?

Mana yang Benar, Presidentil, Presidensial, atau Presidental?

Istilah atau kata presidensial maupun presidentil biasa digunakan dalam hubungannya di kepemerintahan. Jika mengacu dalam bahasa baku, seharusnya hanya ada satu kata yang tepat dan benar dalam hal penulisan. Manakah penulisan yang benar?

Merunut pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdapat kata yang sesuai yaitu presidensial. Kata presidentil dan presidental tak terdapat pada KBBI atau bukan termasuk kata baku.

Maka, bisa kita simpulkan, kata yang benar dan baku adalah presidensial. Dan penulisan yang tepat adalah presidensial.

Makna kata presidensial dalam KBBI ialah: berkenaan dengan presiden. Daftar istilah yang terkandung yaitu: Pemerintahan presidensial artinya adalah pemerintahan republik yang kepala negaranya langsung memimpin kabinet.
Contoh kalimatnya :
Selain negara Indonesia, Filipna juga menganut sistem pemerintahan presidensial.

Friday, November 16, 2018

Mana yang Benar, Anugerah atau Anugrah?

Sering dijumpai oleh kita penulisan kata yang kurang tepat. Salah satunya yaitu penulisan kata anugerah dengan anugrah. Dari salah satu kata tersebut ada yang benar dan ada yang salah.

Lantas yang manakah merupakan kata baku, anugerah atau anugrah? Dan yang manakah penulisan yang benar, anugrah atau anugerah?

Anugerah atau Anugrah

Dilihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ternyata yang benar adalah anugerah. Jadi bisa disimpulkan, kata yang benar dan baku adalah anugerah.  Sehingga penulisan yang benar ialah anugerah.

Secara harfiah arti kata anugerah menurut KBBI adalah:
pemberian, ganjaran dari pihak atas (orang besar, dll) kepada pihak bawah (orang biasa).
karunia (dari Allah).

Sedangkan turunan kata anugerah:
  • menganugerahkan artinya adalah memberikan sesuatu sebagai anugerah. Mengaruniakan:
  • menganugerahi artinya adalah memberi anugerah. Mengaruniai.
  • penganugerahan artinya adalah proses, cara, perbuatan menganugerahi atau menganugerahkan;
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Husain mendapatkan anugerah berupa hadiah umroh gratis.

Nah, demikian ulasan tentang mana yang benar anugerah atau anugrah. Semoga ulasan tersebut dapat bermanfaat dalam memperkaya penggunaan kosakata yang baik dan benar.

Thursday, October 11, 2018

Mana yang Benar, Syura atau Syuro?

Ditemukan kembali penggunaan kata yang masih banyak kekeliruan dalam hal penulisannya. Kata yang dimaksud ialah kata syura dengan syuro. Mungkin kamu pernah mendengar istilah dewan syura atau dewan syuro.

Mana yang Benar, Syura atau Syuro?

Kedua kata di atas dalam pengucapan sebenarnya sama-sama terdengar dengan ucapan syuro, namun karena asal kata dari bahasa Arab, maka tak bisa diambil sebagaimana kita mendengarkan. Walaupun ada dua versi kata, keduanya merujuk pada arti yang sama.

Lantas manakah penulisan yang tepat, syura atau syuro? Dan yang manakah merupakan kata baku, syuro atau syura?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang terdapat di sana dan benar adalah kata syura. Sedangkan kata syuro tidak ditemukan pada KBBI. maka bukan termasuk kata baku. Jadi kata yang benar dan baku adalah syura. Penulisan kata yang benar adalah syura.

Arti kata syura dalam KBBI adalah nasihat, sedangkan jika diistilahkan dari bahasa Arab artinya yaitu musyawarah atau rapat.

Daftar Istilah:
Majelis Syura artinya adalah masjelis nasihat atau dewan penasihat.

Contoh penggunaan dalam kalimat.
Pada rapat umum tahunan partai, dihadiri oleh Dewan Syura sebanyak 10 orang.

Demikian ulasan tentang kata yang benar antara syura dengan syuro. Semoga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan kata baku yang benar.